Dispar Kalsel Susun Travel Pattern Bundling Paket Wisata Bali-Kalsel


Dalam rangka memaksimalkan promosi potensi pariwisata di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara, Dinas Pariwisata Kalsel mengadakan Penyusunan Travel Pattern (Pola Perjalanan) Bundling Paket Bali-Kalsel.
Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kalsel Muhammad Noor mengatakan, penyusunan pola perjalanan wisata atau travel pattern antara Kalimantan Selatan dan Bali menjadi langkah strategis untuk mengenalkan potensi pariwisata Banua mulai dari budaya Banjar, keunikan susur sungai, pesona alam pegunungan Meratus, hingga kuliner khas daerah ke kancah nasional dan internasional.
“Melalui penyusunan pola perjalanan ini, kita dapat merancang konektivitas wisata yang tidak hanya mendorong arus kunjungan wisatawan dari Kalsel ke Bali, tetapi juga menciptakan peluang bagi wisatawan di Bali untuk menjadikan Kalimantan Selatan sebagai destinasi lanjutan yang wajib dikunjungi,” kata Muhammad Noor saat membuka kegiatan tersebut disalah satu hotel di Banjarmasin, Senin (28/4/2025).
Dia menegaskan melalui program bundling paket ini pihaknya ingin menjadikan Provinsi Kalsel menjadi destinasi yang autentik dan menarik, serta layak untuk menjadi bagian dari rangkaian perjalanan wisata di Indonesia, bukan hanya sekedar sebagai daerah transit saja.
Guna mensukseskan program ini, Dispar Kalsel pun menggandeng tujuh asosiasi travel yang akan menyambut wisatawan dari Bali nanti yang mana beberapa diantaranya yakni ASITA, ASPARWI, ASTINDO dan lainnya.
“Bersama tujuh Asosiasi perjalanan ini kita menyediakan bundling paket selama 4 hari 3 malam, dimana dalam waktu tersebut wisatawan dari Bali nanti akan kita ajak ke sejumlah destinasi wisata unggulan, khususnya geosite yang ada di empat rute Geopark Meratus. Langkah ini juga sebagai upaya promosi Geopark Meratus ke kancah Internasional,” jelasnya.
Dia pun berharap program Bundling Paket wisata Bali-Kalsel ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara ke Banua.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ini tentunya akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor kuliner, kerajinan, penginapan, transportasi lokal, hingga penyedia jasa wisata.
“Inilah yang menjadi semangat utama kita mengangkat ekonomi masyarakat melalui pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Promosi Wisata Badung Bali Wisnu Arimbawa menilai bahwa, penyusunan Bundling Paket ini sebagai langkah baik untuk mendekatkan Kalsel ke Bali sebagai pintu wisata Indonesia.
Menurutnya, keunggulan potensi pariwisata Kalsel baik dari wisata alam, budaya, serta religi mempunyai demand (permintaan) yang kuat dari wisatawan mancanegara yang datang ke Bali seperti dari Amerika, Korea, Eropa, dan Jepang yang menginginkan tempat-tempat seperti ini. Dan potensi wisatawan dari empat negara ini memang sebaiknya di ambil dari Bali.
“Apalagi saat ini sudah ada dua maskapai penerbangan yang mendukung konektivitas Bali-Kalsel yakni Lion Air, dan Air Asia yang membuat bagaimana Bundling Paket ini bisa disusun menyesuaikan jadwal penerbangan dua maskapai tersebut,” ujar Wisnu.
Agar kerja sama ini bisa berjalan dengan baik, Wisnu menginginkan agar setelah pertemuan ini bisa membuat digital club sebagai wadah diskusi terkait dengan paket yang sudah jadi ataupun indenpenden paket Kalsel.
“Dengan begitu dapat memudahkan kita untuk membagikan bundling paket Bali-Kalsel ataupun independen paket Kalsel kepada asosiasi perjalan wisata di Bali, sehingga mereka bisa mempromosikannya dengan baik,” imbuhnya.
Wisnu pun berharap langka Provinsi Kalsel ini bisa diikuti oleh daerah lainnya, agar seluruh destinasi wisata di Indonesia bisa dikenal oleh dunia.
“Kita tidak ingin hanya menjual Bali saja, jadi kita ingin menjual potensi keragaman wisata di Indonesia dan itu yang membuat produk wisata Indonesia semakin kaya dimata dunia,” tukasnya. MC Kalsel/Jml